Senin, 25 November 2013

Dolar di Kisaran Rp 11.500 Sampai Akhir Tahun

Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah akan berputar di kisaran Rp 11.500 sampai akhir tahun ini. Dolar diprediksi terus menguat namun tidak akan sampai tembus Rp 12.000 seperti waktu krisis 2008.

Pengamat Pasar Uang Farial Anwar mengatakan, Bank Indonesia (BI) seharusnya sudah turun tangan untuk menahan penguatan dolar ini dengan memberikan instrumen investasi yang bisa menarik asing.

"Memang mengherankan banyak orang ini, kami pikir guncangan terhadap rupiah beberapa waktu lalu sudah selesai ternyata kembali lagi. Naiknya suku bunga (BI Rate) juga tidak berpengaruh," ujarnya kepada detikFinance, Kamis (21/11/2013).

Ia memprediksi pelemahan rupiah ini masih akan berlanjut sampai akhir tahun. Dolar AS masih akan menguat namun tidak sampai tembus Rp 12.000 seperti pada masa krisis, namun akan berputar di kisaran Rp 11.500 per dolar AS.

"Kalau mengharapkan di bawah Rp 11.500 itu sulit, karena banyak problem kita. BI naikkan suku bunga gagal, malah jadi nambah problem. Inflasi juga masih tinggi sejak pertengahan tahun. Belum lagi defisit," ujarnya.

"Harapannya tidak sampai Rp 12.000 karena dampaknya akan menganggu ke semuanya. Kalau ada yang bilang itu bagus untuk eksportir itu salah karena duit hasil ekspornya juga diparkir di luar (negeri)," tambahnya.

Menurut Farial, harus ada instrumen investasi yang lebih menarik lagi untuk menarik dana asing masuk ke dalam negeri. Bank sentral juga bisa mengubah kebijakan investasi yang selama ini ada jadi lebih menarik.

"Satu-satunya yang bisa membuat rupiah menguat adalah masuknya dolar (AS) ke Indonesia. BI kan bisa bikin SBI jadi lebih menarik supaya asing masuk lagi, karena kita ini sangat tergantung asing," ucapnya.

Seperti diketahui, pagi tadi dolar dibuka di posisi Rp 11.700. Setelah itu dolar terus menguat sampai ke posisi tertingginya hari ini di Rp 11.715.



http://images.detik.com/content/2013/11/21/6/dolarreuters.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar